MEDAN – General Maneger (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Parulian Novandri, menjelaskan bahwa saat ini Aceh surplus pasokan energi listrik.
Hal ini disampaikan Parulian dalam kegiatan Media Gathering PLN UID Aceh ke PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Medan, Selasa (3/10/2023).
Dalam kesempatan itu, Parulian Novandri juga menyampaikan bahwa PLN UID Aceh berencana menambahkan pasokan daya listrik sebesar 240 Mega Wat (MW) pada tahun ini.
Dimana pasokan daya tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 dan 4 Nagan Raya, sebesar 200 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Bireuen, sebesar 40 MW.
“Sehingga total daya yang tersedia akan mencapai 850 MW, dengan surplus 293 MW di atas beban puncak sekitar 557 MW,” ucap Parulian Novandri.
Disisi lain, kata Parulian, Aceh saat ini memiliki 16 pembangkit listrik yang tersebar diseluruh wilayah Aceh. Menurutnya, jika seluruh pembangkit itu beroperasi, maka bisa menghasilkan 1.070 MW.
“Namun tidak seluruhnya pembangkit dioperasionalkan karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kelistrikan,” ucapnya.
- Advertisement -
Ia menyampaikan, bahwa total daya yang ada di Aceh saat ini mencapai 814 MW dengan beban puncak 631 MW sehingga surplus 182 MW.
“Alhamdulillah listrik di Aceh surplus dan kita terus berupaya meningkatkan keandalan guna memberikan pelayan maksimal kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Asisten Manajer Bagian Operasi Sistem PLN UP2B Sumbagut, Aimanuddinil Bilad, mengatakan bahwa kelistrikan Aceh dan Medan dipantau dari sistem disini.
Bilad menyebut, bahwa pemantauan ini dilakukan secara 24 jam melalui jaringan interkoneksi. Sehingga ketika terjadi kendala dapat diselesaikan secara langsung di lapangan.
“Kita disini memantau sistem Aceh dan sistem Sumut. Ditengok flow nya seperti apa aliran dayanya seperti apa hingga transmisinya juga seperti apa. Itu kita perhatikan semuanya,” kata Bilad.
Adapun puluhan peserta media gathering PLN UID Aceh itu berasal dari empat organisasi profesi yang diakui yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI).
Selain berkunjung ke PLN UP2B Sumbagut untuk melihat pemantauan listrik Aceh dan Medan, para jurnalis juga diajak ke PLN Nusantara Power untuk melihat dapur pengelolaan pembangkit di Sumbagut.[]