BANDA ACEH – Akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Teuku Kemal Fasya berharap partai politik harus berani mengusung bakal calon gubernur atau calon wakil gubernur diluar partai.
Hal itu disampaikan Kemal dalam diskusi yang digelar Aceh Resource & Development (ARD) yang bertema “Siapa Sosok Gubernur Aceh ke Depan?” di Moorden Kafe Pango, Banda Aceh, Kamis (25/4/2024).
“Utamanya memang harus kader dulu, tapi misalnya Sudirman Haji Uma hingga Illiza Sa’aduddin Djamal bisa menjadi pendamping calon gubernur,” kata Teuku Kemal Fasya.
Ia menjelaskan, trend naiknya Haji Uma adalah hal biasa dan terjadi di mana-mana, selebritis maju dan meraih suara tinggi di elektoral. Selain jalur partai, bisa juga jalur independen, dan yang mendapatkan endorser dari pusat.
“Dua itu adalah Haji Uma dan Nezar Patria. Pilihan keduanya adalah melalui jalur independen, bukan dari partai,” jelasnya.
Ia menyebut, wakil gubernur potensial, adalah dari partai menengah, PAN, PPP dan Demokrat. Bahkan Muslim Ketua Demokrat Aceh bisa diusulkan jadi wagub alternatif.
“Illiza bisa dimunculkan jadi wagub. Walaupun dia paling sial, suara cukup tapi partai tidak lolos PT. Sosok illiza juga bisa memperkuat sentimen untuk kalangan perempuan. Sebab PPP mendapat 5 kursi di DPRA,” ujarnya.
- Advertisement -
Ia menuturkan, partai lokal hanya menguat kepada Partai Aceh, dan partai lokal lain tergerus. Dimana esensi parlok terhadap politik nasional hampir tidak ada.
“Politik dayah dan ulama masih menjadi ruang politik yang penting untuk diperhitungkan,” pungkasnya.[]