BANDA ACEH – Klinik Pratama Universitas Syiah Kuala memberikan edukasi terkait bahaya kanker dan cara efektif untuk mencegahnya. Kegiatan tersebut dilasanakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Dunia.
Kegiatan yang mengangkat tema: eat & beat cancer ini dilaksanakan dalam bentuk Live Instagram pada akun resmi Klinik Pratama USK, dengan menghadirkan narasumber Spesialis Gizi Klinik dr. fiona D amalia, Sp. GK, AIFO-K, serta dipandu oleh Sekretaris Klinik Pratama USK dr. Ariza Farizca, M.K.M
Dr. Fiona dalam penjelasannya mengatakan, selama ini banyak orang yang hanya khawatir dengan penyakit kanker. Namun dirinya tidak menyadari, kalau gaya hidupnya termasuk pola makannya justru memicu munculnya kanker dalam tubuh.
“Sebagian besar mengira kanker itu suatu penyakit, tetapi banyak yang lupa mengenai terapi gizi untuk mencegah ataupun mengobati kanker itu,” ucapnya, Kamis (9/2/2023).
Dirinya mengungkapkan, saat ini jumlah kasus baru kanker di dunia adalah 350 ribu kasus setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 orang meninggal dunia akibat kanker. Hal ini bermakna, jumlah penderita kanker yang sembuh tergolong kecil jika dibandingkan yang meninggal.
Adapun prevalensi penyakit kanker untuk pria adalah kanker paru, colorectal dan prostat. Bahkan khusus untuk colorectal, merupakan kasus kanker yang paling tinggi di Aceh. Lalu untuk perempuan, prevalensi kankernya adalah prostat, payudara, colorectal dan serviks.
Karena itulah, pakar gizi klinik ini menilai, setiap orang harus memahami dengan baik asupan nutrisi dalam tubuhnya. Misalnya, dengan mengetahui makanan apa saja yang dapat memicu kanker, serta yang mampu mencegahnya.
- Advertisement -
Pasalnya, kanker terjadi akibat kaheksia yaitu perubahan metabolik pada tubuh. Hal ini terjadi karena adanya sel sitokin proinflamasi, sehingga menyebabkan berat badan turun drastis. Kondisi ini berkaitan erat akibat malnutrisi berat.
Pada kegiatan ini, dr. Fiona pun menjelaskan makanan apa saja yang mampu mencegah dan memicu kanker tersebut. Untuk makanan yang meningkatkan risiko kanker adalah daging merah, karena terdapat polycyclic aromatic hydrocarbon yang idealnya dikonsumsi > 350gr / minggu. Begitu pula ikan asin karena mengandung nitrosamin, lalu makanan manis serta sayur-sayur yang goitrogen seperti kol dan kubis.
“Makanan ini bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi kita harus tahu batas dan polanya,” ucapnya.
Sementara untuk makanan yang mencegah kanker adalah makanan berserat, caffeine seperti kopi, makanan yang mengandung polifenol (bayam, brokoli, madu, cabai), makanan mengandung likopen seperti tomat, semangka, jambu merah serta makanan yang mengandung isoplavon yaitu kedelai.
“Intinya kemampuan untuk mematikan sakelar kanker itu adalah kita. Karena kalau sudah sakit, itu sudah sulit. Jadi eat and beat cancer! Itu penting untuk dipahami,” katanya.[]