Banda Aceh- USK Press mendukung kegiatan para donatur Alumni Program Studi Magister Manajemen dan Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (Prodi MM FEB-USK) dalam menggelar kenduri meugang bersama, Sabtu (9/03/2024).
Jelang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, dalam tradisi Aceh, kenduri tersebut dilaksanakan di gedung UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Syiah Kuala (USK Press), Darussalam, dengan mengusung tema Silaturrahmi Alumni dalam bersinergi serta berkolaborasi dalam memajukan dunia literasi.
Mukhlis Yunus, inisiator kegiatan mengatakan acara tersebut dilaksanakan di Percetakan USK karena dinilai tempat tersebut menjadi bagian dari proses alumni dan para dosen mengambil peran untuk menyampaikan ide dan pemikiran kepada khalayak.
“USK Press adalah memori lama yang dihadirkan kembali hari ini untuk melestarikan esensi meugang yang sarat dengan pesan-pesan agama,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, para donatur membagikan daging gratis kepada pimpinan dan senat USK, para tamu undangan, dosen-dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta para pensiunan FEB USK.
Muklis mengatakan substansi meugang di Aceh merupakan kegiatan sakral, dan dalam hal itu akademisi juga penting untuk turut mengambil andil dalam menjaga esensi kesakralan tradisi meugang.
“Sakral yang pertama bahwa, Meugang merupakan nilai awal bagaimana menyiapkan ketenangan pemikiran bahwa kita memasuki bulan suci Ramadhan. Yang kedua, suasana meugang ini menjadi suasana silaturrahmi diantara pertemanan menyambut momentum Ramadhan dengan spirit yang sama, serta meningkatkan kualitas pengabdian di lingkungan Universitas Syiah Kuala (USK),” ungkapnya.
- Advertisement -
Selama ini, menurutnya rajutan hubungan antara alumni yang sebagian besar alumni Ekonomi Manajemen (EKM), Magister Manajemen (MM), dan Doktor Ilmu Manajemen (DIM) sudah banyak yang di luar daerah.
“Di kegiatan inilah kita dapat bersinergi kembali dalam merajut kebaikan, katanya.
Sehubungan dengan itu, kegiatan ini dinilai sebagai sebuah upaya pembangunan yang dapat diwujudkan antara para pengusaha, para akademisi dan para dunia usaha. tidak hanya berbagi daging, akan tetapi juga bagaimana membangun keseimbangan, sinergitas dan kolaborasi, saling mengisi sehingga akan menjadi sumber kekuatan baru untuk percepatan pembangunan, merapatkan barisan dan mengambil bagian masing-masing sesuai dengan peran serta tugas fungsi pokoknya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan pertemuan dunia usaha, alumni di universitas sebagai akademisi dan juga para penyelenggara pemerintahan. Menurutnya kegiatan tersebut dapat membangun sinergitas yang kemudian disebut sebagai pentahelix, di mana mereka semua dapat mengambil peran masing-masing untuk percepatan pembangunan di Aceh sebagai pembangunan yang tak terpisahkan dari Indonesia secara totalitas.
“Intinya, Di balik kuah beulangong dan bagi-bagi daging dalam pertemuan ini, diharapkan dapat juga menjadi acara sakral yang sebenarnya karena memiliki nilai rajutan yang cukup kuat diantara elemen-elemen dari pentahelix,” ujarnya.
Menyambut pernyataan tersebut, Abdul Jamal, mewakili dekan FEB USK turut mengenang dan mengingatkan tentang semangat belajar dan kolaborasi yang harus dilestarikan oleh para alumni. Dalam ungkapannya, beliau mengajak memahami kembali tentang filosofi dari tugu simpang mesra.
“Semangat belajar ini harus terus kita jaga. Sebagaimana yang digambarkan dalam pesan pada tunggu simpang mesra yang melambangkan semangat belajar, bagaimana darusalam bisa mewarnai dunia. Hari ini kita sudah melihat kontribusi dosen-dosen USK, baik di segi nasional maupun internasional. Kita berharap, mudah-mudahan dengan menjaga semangat ini, semua prodi di sini bisa unggul,” ujarnya.
Mewakili alumni Magister Manajemen dan Doktor Ilmu Manjemen, Zubir Sahim menyampaikan terima kasih atas segala yang didapatkan selama ini di Magister Manajemen.
“Ilmu-ilmu yang saya dapat dari Magister Manajemen sampai hari ini sangat membahagiakan saya. Terima kasih kepada pembina saya karena sudah memberi ruang yang baik secara teoritis dan praktis ketika mejadi mahasiswa di sini,” ujar Zubir.