BANDA ACEH – Qodri Yudit Angesta dan Farid Muhammad Arie, mahasiswa Prodi Teknik Kimia angkatan 2020 Fakultas Teknik (FT), Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil lulus tanpa perlu menyelesaikan skripsi dan tugas akhir.
Mereka punya prestasi global, salah satunya berupa pra-rancangan pabrik kimia yang terkenal sulit dan kompleks di kalangan mahasiswa Program Studi Teknik Kimia. Kedua mahasiswa tersebut akan mengikuti proses wisuda USK ke-161 Periode Februari–April 2024, Kamis 16 Mei 2024 di Gedung AAC Dayan Dawood.
Prestasi lain yang pernah diperoleh diantaranya Medali Emas pada ajang International Plant Design Competition (IPDC) di PEM AKAMIGAS CEPU pada September 2023. Kompetisi bergengsi tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan bahkan Arab Saudi.
Mereka tergabung di The Gabe Oil team di bawah bimbingan dosen program studi Teknik Kimia, Dr. Ir. Farid Maulana, S.T., M.Eng. dan Ir. Teuku Mukhriza, S.T., M.Sc. Sebagai hadiah atas prestasi gemilang mereka, kedua mahasiswa ini dibebaskan dari kewajiban menyusun tugas akhir.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kerja keras, dan keunggulan akademis yang telah ditunjukkan oleh Qodri dan Farid.
“Penghargaan bebas skripsi tugas akhir ini diberikan langsung oleh pihak Prodi Teknik Kimia USK sebagai bentuk apresiasi kepada kami atas keberhasilan menjuarai kompetisi bergengsi (IPDC) di Cepu. Kami sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan,” kata Qodri ketua tim The Gabe Oil, Selasa, (14/5/2024).
Dikatakan Qodri, prestasi yang mereka capai bukanlah hal yang. mudah. Ia memiliki prinsip tidak ada jalan yang mulus dalam meraih kesuksesan.
- Advertisement -
Namun, hal yang membuat ia dan tim berbeda adalah mereka tidak pernah menyerah dan berhenti, melainkan terus mencoba.
Motivasi besar yang mendorong mereka hingga berhasil menjuarai kompetisi tersebut adalah tidak lain ingin berkontribusi dalam membanggakan almamater Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.
Kompetisi ini terkenal sulit dan sangat kompleks dikarenakan kita harus merancang pabrik kimia dari nol. “Hingga pada tahap akhir kita harus menguji dan mengevaluasi apakah pabrik tersebut layak untuk didirikan atau tidak dari berbagai aspek,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor USK, Profesor Marwan, berharap prestasi tersebut akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus mengejar keunggulan dan mencapai prestasi luar biasa di tingkat nasional maupun internasional.
“Selamat atas prestasi yang diraih mahasiswa FT USK. Apa yang telah direngkuh, Insya Allah bisa menginspirasi mahasiswa USK lainnya untuk makin berprestasi,” ucap Marwan.[]