BANDA ACEH – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, mengkritik kebijakan pemerintah pusat mencoret proyek jalan tol di Aceh. Dua Ruas Tol yang batal dibangun itu seksi Lhokseumawe-Sigli dan Langsa-Lhokseumawe.
Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR Aceh, Abdurrahman Ahmad, mengatakan bahwa dua ruas jalan tol tersebut sebelumnya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Pemerintah pusat tidak serius membangun Aceh, akhirnya masyarakat kecewa atas tindakan pemerintah mengeluarkan jalan tol Aceh dari PSN,” ungkap Abdurrahman Ahmad, Senin (16/10/2023).
Dia menyebut, gagalnya pembangunan dua ruas jalan tol tersebut mirip dengan proyek pembangunan rel kereta api di Aceh. Dimana saat itu, pembangunan rel kereta api ini juga masuk dalam PSN.
Abdurrahman Ahmad menjelaskan, bahwa pemerintah pusat sempat membangun rel kereta api tersebut, namun tidak selesai dan hingga kini tidak berfungsi.
“Malah sekarang terkenal dengan rel kereta api Abu Nawas, karena memang asal bangun saja,” terang Sekretaris DPD Partai Gerindra Aceh ini.
Dia menuturkan, kehadiran dua ruas jalan tol tersebut akan aangaat membantu mobilitas barang dan orang serta memiliki multy effect bagi Tanah Rencong.
- Advertisement -
“Kalau jalan tol ini selesai akan banyak sekali multy effect, baik percepatan pertumbuhan ekonomi angkutan barang dan orang semakin cepat,” ucapnya.
Selain itu, jalan tol salah satu upaya membuka isolasi Aceh dengan Sumatera Utara (Sumut), sebagai pusat perdangangan di Sumatra dan hal itu sangat mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Ketika ini dihentikan maka tidak akan terjadi itu semua,” pungkasnya Abdurrahman.[]