Lensakita.com- Halo teman-teman! Mau tau enggak sih? Ternyata kucing juga punya golongan darah lho! Jika golongan darah dengan rhesus O+ pada manusia bersifat universal (bisa didonorkan kesemua golongan darah), maka rhesus O+ pada kucing justru tidak dapat mendonor dan menerima darah dari golongan darah yang berbeda.
Kucing (Felis catus domesticus) merupakan hewan yang paling dekat dengan manusia. Maka dari itu, sebagai sahabat dekat manusia, anabul yang satu ini selalu dirawat dengan baik. Beberapa tindakan medis sering dilakukan untuk perawatan maupun penampilan (cosmetic surgery) dari kucing. Salah satu tindakan medis yang dapat dilakukan untuk penanganan pada kucing yaitu operasi gejala anemia yang membutuhkan tranfusi darah.
Tranfusi darah sendiri merupakan tindakan medis dengan cara menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu individu ke sistem peredaran darah individu lainnya. Ketika tranfusi darah terjadi, dan tidak memiliki tipe golongan darah yang sama maka hal tersebut dapat mengancam nyawa kucing. Hal tersebut terjadi dikarenakan reaksi hemolitik tranfusi. Selain untuk tranfusi penggolongan sangat penting untuk menghindari kasus neonatal erythrolysis.
Menurut MSD Veterinary Manual (MVM) kucing memiliki 4 golongan darah yakni A, B, AB dan mic. Golongan darah pada kucing dapat diturunkan oleh antigen permukaan sel darah merah yang dimiliki oleh spesies tertentu.
Kucing dengan genotip A/A dan A/b akan memiliki golongan darah A. Ketika genotip b/b homozigot kemungkinan kucing akan memiliki golongan darah B dan jika tidak memiliki keduanya maka golongan darah menjadi AB. Sedangkan golongan darah baru/mic dapat terjadi ketika pendoronan darah silang atau ketika pendonor tidak memiliki golongan darah yang sama dengan penerima maka akan menunjukkan reaksi antigen yang jarang.
Golongan darah A umunya terjadi pada ras kucing di Amrika yang mencapai 99%. Jenis kucing yang memiiki golongan darah ini biasanya adalah kucing siam, dan kucing domestic short hair (DSH) dan kucing dometic long hair (DLH). Golongan darah ini sangat banyak atau bisa disebut yang paling dominan diantara golongan darah lainnya.
Golongan darah B dimiliki oleh beberapa spesies kucing tertentu dengan frekuensi bervariasi (<5-25%) seperti Cornish, devon rex, Himalaya sphinx, maine coon, Norwegian forest, pesian, Scottish fold, somali. Sedangkan dengan frekuensi tinggi (25-50%) yaitu kucing British shorthair, Cornish Rex, Devon Rex dan Turkish Van.
- Advertisement -
Sedangkan pada golongan darah AB langka ditemui biasanya kucing-kucing yang memiliki golongan darah ini yaitu kucing shorthair domestic dan pada famili breed tertentu dimana tipe B juga ditemukan termasuk Abyssinian, Birman, Brtish short hair dan persian.
Ketika kucing melakukan perkawaninan dengan kucing yang berbeda golongan darah maka dapat meningkatkan risiko kematian pada anak kucing. Hal ini terjadi karena kolostrum (air susu pertama dari induk kucing) mengandung antibody yang mana air susu tersebut akan dikonsumsi oleh anak kucing.
Pada dasarnya, anak kucing akan menghasilkan antibodi alami oleh tubuhnya yang disebut alloantibodi. Ketika antigen dari sel darah merah berbeda masuk, antibody tersebut akan berusaha melawan sel darah merah tersebut dan dapat menyebabkan kehancuran dari sel darah merahnya yang mengakibatkan kematian pada kucing.
Kucing tidak memiliki darah universal, yang berarti kucing hanya bisa mentransfusikan darah sesuai dengan golongan darahnya. Ketika kucing mentranfusi darah dari golongan darah yang berbeda, maka dalam kurun waktu satu atau dua jam akan mengalami kerusakan pada sel darah merah yang menyababkan kucing mengalami elergi, demam, atau reaksi graft versus host berupa penolakan zat baru oleh tubuh.
Ketika golongan darah B diberikan kepada gol darah A pada kucing maka akan memunculkan reaksi ringan seperti kelesuan, cepat denyut jantung, pernafasan pendek dan cepat dalam beberapa menit. Sedangkan jika kita tranfusikan golongan darah A ke tipe B akan bereaksi lebih parah dan berakibat fatal.
Penting untuk mempertimbangkan bahwa variasi geografis dari tipe-tipe darah kucing adalah signifikan, bahkan pada kucing-kucing campuran, dan resiko pemberian transfusi darah tipe A atau AB yang berpotensi fatal untuk kucing dengan golongan darah tipe B (Thrall et al., 2012).
Maka dari itu, sebelum melakukan tranfusi darah atau tindakan medis lainnya maka penting bagi kita untuk mengetahui golongan darah dari kucing agar tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber :
Gunanti., Endrawati, D., Supriadi, H. R., Siswandi, R. dan Agungpriyono, S. (2013). Jurnal Kedokteran Hewan.
Palestin dan Imun, M. (2023). Pentingnya mengetahui golongan darah pada kucing kesayangan anda. Kandpclinic.com, https://kandpclinic.com/pentingnya-mengetahui-golongan-darah-kucing-kesayangan-anda/
Primanand, G. (2022). Mengenal golongan darah pada kucing. Hewania.com, https://hewania.com/golongan-darah-pada-kucing/9769
Puspitasari E. R. dan Pratiwi, I. E. (2023). Apakah kucing memiliki golongan darah?. Kompas.com, https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/29/211500265/apakah-kucing-memiliki-golongan-darah- (29/02 21:15).
Thrall, M. A., Weiser, G., Allison, R. W., & Campbell, T. W. (2012). Veterinary Hematology and Clinical Chemistry (Second Edi). United States: Wiley-Blackwell.