Aceh Besar- Sejumlah mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan olahraga arung jeram dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat di sungai Desa Jalin, Kota Jantho, Aceh Besar, Minggu (3/09/2023).
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan workshop mengenai manajemen usaha arung jeram dan desa wisata untuk peningkatan ekonomi desa yang berada di kawasan Sungai Jalin. Dua di antaranya yaitu jalin rafting di Desa Jalin dan Fajar Lestari di Jantho lama yang sempat vakum saat pandemi covid-19.
Irma Suryani, Ketua pengabdian masyarakat mengatakan ekowisata sungai Jalin dipilih karena banyaknya potensi yang dimiliki desa tersebut namun belum tereksplorasi dengan optimal.
“Jadi kegiatan hari ini adalah lanjutan dari pelatihan dan workshop kemaren. Hari ini adalah arung jeram bersama mahasiswa, influencer media sosial dan awak media. Tujuannya untuk mempromosikan wisata arung jeram di Desa Jalin dan Jantho lama,” ungkap Irma.
Irma mengatakan, sebagai bagian dari ekowisata, kegiatan yang dilakukan saat arung jeram juga mengajarkan pengunjungnya untuk menjaga alam agar bisa dinikmati terus-menerus.
Fendra Tryshanie, Ketua FAJI Aceh Besar menyambut baik kegiatan arung jeram bersama yang diselenggarakan dosen dan mahasiswa USK tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut merupakan bagian dari promosi arung jeram sebagai salah satu cabang olahraga prestasi yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
“Dari misi kita yaitu prestasi, pariwisata, konservasi, dan misi penanggulangan bencana, ini memang harus kita tingkatkan. Semua orang harus mengenal olahraga ini terutama perihal prestasi dan wisata,” ujarnya.
- Advertisement -
Menurutnya pengembangan wisata arung jeram akan mempermudah penjaringan bibit-bibit baru atlet cabor tersebut. Ditambah lagi ujar Fendra, perguruan tinggi adalah salah satu lumbung atlet arung jeram terutama organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).
“Kegiatan hari ini sangat baik sebab perguruan tinggi sudah mulai melihat lokasi arung jeram Krueng Jalin sebagai salah satu tempat pendidikan luar kampus. Ini adalah sinyal bagi FAJI Aceh Besar untuk meningkatkan lagi promosi arung jeram agar lebih dikenal publik terutama di kalangan kampus,” pungkasnya.