- Pantai di selatan Bali dipenuhi sampah plastik dan kayu. Pantai Kuta, dipenuhi sampah kayu, batang pohon, dan ranting, sementara Pantai Kedonganan dan Dreamland dipenuhi hamparan sampah plastik. Sementara, pemandangan berbeda tersaji di Pantai Kelan, yang relatif bersih dari sampah plastik.
- Sampah ini diperkirakan dari bagian barat Bali sampai Selat Bali. Sebabnya, beberapa limbah dari daerah tersebut seperti topi SD dari Jember dan Jembrana. Membanjirnya sampah ini sebagaimana situasi saat pandemi 2020, yaitu ketebalan sampah dan jenisnya sama.
- I Gede Hendrawan, Ph.D peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Bali, mengatakan telah merampungkan riset terbaru soal sampah laut di Bali. Secara umum, sumber sampah laut berada di Selat Bali, terutama timur Pulau Jawa. Hal ini disimpulkan dari penelusurannya di sejumlah sungai di Banyuwangi, Jawa Timur, dan Jembrana, Bali Barat.
- Volume sampah lebih dua kali lipat berasal dari Banyuwangi dibanding Jembrana. Jenis sungai yang diobservasi adalah sungai padat penduduk dan tidak terlalu padat. Berdasarkan riset model pergerakan sampah dari kedua tempat itu, diketahui sampah mengikuti arus ke selatan, lalu mendarat di pantai-pantai pesisir selatan Bali yang didominasi pusat wisata.
Pantai di selatan Bali dipenuhi sampah plastik dan kayu.
Pantai Kuta, dipenuhi sampah kayu, batang pohon, dan ranting, sementara Pantai Kedonganan dan Dreamland dipenuhi hamparan sampah plastik.
Ironisnya, sampah plastik tersebut, terutama bekas air kemasan, tidak berharga bagi pemulung.
“Harganya terlalu murah dan sudah hancur,” kata Karyasih, perempuan pemungut sampah, pada Selasa (30/12/2024). Ia hanya mengambil tutup botol dan plastik tebal saja.
Pekerja Badan Pengelola Kawasan Pesisir Pantai Kedonganan, Putu Suarjana, mengatakan sampah ini diperkirakan dari bagian barat Bali sampai Selat Bali. Sebabnya, ia menemukan beberapa limbah dari daerah tersebut seperti topi SD dari Jember dan Jembrana. Membanjirnya sampah ini sebagaimana situasi saat pandemi 2020, yaitu ketebalan sampah dan jenisnya sama.
- Advertisement -
Pemandangan berbeda tersaji di Pantai Kelan, yang relatif bersih dari sampah plastik. Kawasan ini populer karena menjadi planespotting atau melihat pesawat takeoff dari Bandara Ngurah Rai.
Baca: Sampah Laut yang Menyulitkan Nelayan Kedonganan
Pantai Kedonganan pada akhir tahun 2024 yang dipenuhi sampah plastik. Foto: Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia
I Gede Hendrawan, Ph.D peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Bali, mengatakan telah merampungkan hasil riset terbaru soal sampah laut di Bali. Secara umum, sumber sampah laut berada di Selat Bali, terutama timur Pulau Jawa. Hal ini disimpulkan dari penelusurannya di sejumlah sungai di Banyuwangi, Jawa Timur, dan Jembrana, Bali Barat.
Menurutnya, volume sampah lebih dua kali lipat berasal dari Banyuwangi dibanding Jembrana. Jenis sungai yang diobservasi adalah sungai padat penduduk dan tidak terlalu padat. Berdasarkan riset model pergerakan sampah dari kedua tempat itu, diketahui sampah mengikuti arus ke selatan, lalu mendarat di pantai-pantai pesisir selatan Bali yang didominasi pusat wisata.
Namun begitu, sampah dari daratan Bali juga berkontribusi pada sampah laut yang terdampar. Terutama, saat musim angin barat yang bergerak ke timur. Tak hanya dari Banyuwangi, bisa juga dari pesisir selatan Jawa, karena didorong mekanisme arus menuju pesisir barat.
Bagaimana saat musim angin timur? Menurut Hendrawan, dari hasil risetnya, saat musim timur adalah kemarau sehingga sampah dari darat (sungai) minim ke laut. “Sangat kecil sampah pesisir dari Bali ke Selat Bali walau ada kontribusinya,” ujarnya.
Kenapa Pantai Kuta dan Kedongan dipenuhi sampah? Hendrawan menilai, bisa jadi karena Kedonganan posisinya lebih selatan dan panjang dibanding Kelan. Begitu juga perbedaan jenis sampah, yang menurutnya sesuai kekuatan arus.
Sampah di Kuta yang didominasi kayu, kemungkinan karena arus lebih kuat. Sementara di Kedonganan lebih lemah, sehingga mendorong kemasan minuman dengan daya apung dan densitas lebih ringan.
“Namun, riset kami belum memodelkan masa jenis plastik dan kayu.”
Baca: Begini Ancaman Polusi Suara dan Sampah bagi Mamalia Laut
Kemasan minuman bekas mendominasi jenis sampah di Pantai Kedonganan, Bali, akhir Desember 2024. Foto: Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia
Sampah Berdampak ke Spesies
Britta Denise Hardesty dari Australia’s National Science Agency, pernah memaparkan hasil riset dampak sampah di laut. Dari catatannya, lebih dari 800 spesies terdampak. Sekitar 14 juta ton ada di dasar laut, sebagian besar lainnya di permukaan. Estimasi satu pecahan, bisa membunuh penyu dan burung laut.
Hasil risetnya adalah data jenis sampah yang paling membunuh yaitu tas plastik dan peralatannya, tali pancing, tutup botol, dan kontainer plastik. Sekitar 60% spesies yang terkontaminasi adalah mamalia kena jaring, buoy, perangkap ikan, dan tali pancing.
“Alat tangkap terbuang (ghost fishing) sangat berbahaya, bisa sampai bertahun, purse seine tetap membahayakan membelit atau tertelan. Tak hanya pada ikan juga terumbu karang,” sebut Britta dalam sebuah webinar. Terbanyak adalah terjerat dan sisanya tertelan, terutama bagi satwa yang hidup di permukaan. Jenis sampah yang tertelan adalah kantong dan kemasan plastik lebih dari 40%, sisanya alat pancing, dan lainnya.
Baca juga: Riset Membuktikan Ini Jenis Sampah Laut Terbanyak di Pesisir Bali
Nelayan sulit melaut karena arus kencang, sementara sampah datang memenuhi Pantai Kedonganan, Bali, akhir Desember 2024. Foto: Luh De Suriyani/Mongabay Indonesia
Hendrawan juga pernah melakukan pemodelan oseanografi terkait laut. Berbagai riset terkait sampah di laut pernah ia publikasikan sejak 2014, diawali jenis sampah laut yang terdampar.
Rangkaian riset ini tindak lanjut dari laporan posisi Indonesia terkait sampah plastik di perairan laut. Dikutip dari riset Jambeck, Indonesia disebut sebagai salah satu pencemarnya. Meski bukan produsen sampah plastik terbesar, tetapi sampah yang masuk ke laut Indonesia adalah terbesar kedua di dunia. Jumlahnya, sekitar 12 mt ton per tahun masuk laut dari 415 mt ton secara global.
Bali dinilai sebagai barometer kondisi yang akan mencitrakan Indonesia, baik lingkungan maupun pariwisata, termasuk limbah plastik. Hampir dua dekade, Pantai Kuta jadi etalase musim terdamparnya sampah di pesisir.
Bagaimana itu terjadi? Hendrawan mengatakan dari riset modeling oceanografi di hampir 50 titik di seluruh Bali pada 2017, 2019, dan 2020 datanya hampir sama.
Menggunakan metode CSIRO, sampah plastik dibagi dua jenis yakni sudah terfragmentasi dan utuh. Terfragmentasi karena mengalami penguraian di laut. Sebagian besar bersumber dari pembungkus makanan. Ada juga plastik bening, tas kresek, sedotan, dan styrofoam. Sedangkan jenis hard plastic tidak terlalu banyak. Tiap bulan peneliti mengambil sampling dalam rentang 500 meter, dengan 50-100 transeks, dan hasilnya plastik mendominasi 80%.
“Puncaknya Maret, karena dipengaruhi iklim,” sebut dosen yang menempuh S3 di Yamaguchi University ini.
Pantai dinilai potret kondisi di darat karena sekitar 80% sampahnya dari darat. Misalnya kalau banyak limbah batang kayu, berarti ada masalah hutan. Demikian juga jenis sampah plastik dari produk yang dikonsumsi. Pergerakannya dari utara, Selat Bali, menuju selatan.
Riset lain menyatakan, 80% sampel ikan lemuru di Selat Bali terkontaminasi mikroplastik. Dari 45 sampel, pada lemuru kucing ditemukan lebih 2,13 partikel mikroplastik, dan lemuru protolan 1 partikel.
Sebagian besar sampah plastik di laut adalah kemasan minuman dan makanan. Sayangnya pada akhir 2024 sebuah pertemuan internasional untuk mengurangi cemaran plastik di Busan, Korea Selatan, Intergovernmental Negotiating Committee (INC)-5 Plastics Treaty terhambat.
INC 5.2 diharapkan dapat memberikan lebih banyak waktu bagi negara-negara untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dan mencapai kesepakatan atas naskah final. Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) menyerukan agar negara-negara mengambil langkah lebih ambisius, terutama melalui pengurangan produksi plastik dan penghapusan senyawa kimia berbahaya dalam plastik.
Mengecewakan, Negara Produsen Plastik Halangi Kesepakatan Perjanjian Plastik Global
Sumber: Mongabay.co.id