- Manusia bukan satu-satunya makhluk hidup yang bisa tersenyum. Satwa liar juga bisa tersenyum dengan caranya.
- Pada manusia, senyum menjadi bahasa universal yang menembus batas-batas budaya dan keyakinan. Senyuman bukan hanya mencerminkan kebahagiaan, namun juga simbol nonagresi.
- Uniknya, senyum pada primata yang memamerkan gigi, sebenarnya merupakan ancaman atau sedang menunjukkan kekuatan. Terutama gigi yang tidak saling bertautan. Perilaku ini menunjukkan sikap yang siap menggigit atau menyerang.
- Kucing punya otot yang membuat ekspresi wajahnya seperti tersenyum. Senyum kucing tidak ada hubungannya dengan perasaan nyaman atau bahagia.
Manusia bukan satu-satunya makhluk hidup yang bisa tersenyum.
Satwa liar juga bisa tersenyum dengan caranya. Ada video yang memperlihatkan seekor anjing tidur di pangkuan tuannya sambil tersenyum. Ada lumba-lumba yang mengangguk dalam atraksi terlihat tersenyum. Ada kuda yang nyengir hingga sebagian giginya terlihat, atau juga seekor simpanse yang memperlihatkan giginya sambil berguling.
Pada manusia, senyum menjadi bahasa universal yang menembus batas-batas budaya dan keyakinan. Senyuman bukan hanya mencerminkan kebahagiaan, namun juga simbol nonagresi. Sebuah strategi untuk mempertahankan harmoni dalam kelompok sosial.
Saat tersenyum, ada otot khusus bekerja yang menarik ujung bibir melengkung ke atas. Sering membuat sebagian gigi kita terlihat. Otot lain yang bekerja terletak di sekitar mata. Orang yang tersenyum kerap juga diikuti mata yang sedikit terpejam.
Uniknya, senyum pada primata yang memamerkan gigi, sebenarnya merupakan ancaman atau sedang menunjukkan kekuatan. Terutama gigi yang tidak saling bertautan. Perilaku ini menunjukkan sikap yang siap menggigit atau menyerang. Misalnya pada babun, monyet Afrika. Sebaliknya, gigi yang bertautan merupakan pertanda sikap submisif atau mengalah.
- Advertisement -
“Pada primata, memperlihatkan gigi, terutama gigi yang saling bertautan, hampir selalu menjadi tanda ketundukan. Senyum manusia mungkin berevolusi dari situ,” kata Frank McAndrew, profesor psikologi di Knox Colledge, Illinois, Amerika, dikutip dari Scientific American.
Baca: Rahasia Umur Panjang Kucing dan Anjing
Dua simpanse berinteraksi dengan ceria. Foto: Herusutimbul/Wikimedia Commons (CC BY-SA 4.0)
Senyuman Satwa
China Daily, mengunggah 30 foto berbagai satwa yang tersenyum. Mulai lumba-lumba, anak gajah, anjing, kuda, bayi jerapah, singa, kucing, katak, tikus, hingga simpanse. Mereka terkesan ramah, jinak, dan tidak berbahaya. Kenyataannya, sebagiannya adalah predator dan memiliki kekuatan otot melebihi manusia.
Senyum yang diperlihatkan satwa telah mengundang kesalahpahaman kita sebagai manusia. Misalnya senyuman anjing. Mulut yang terbuka, sudut bibir terangkat dan lidah menjulur keluar, disertai tatapan lekat kepada seseorang. Apakah ia benar-benar tersenyum?
Seorang dokter hewan spesialis perilaku Lore Haug mengatakan, anjing memang bisa tersenyum. Bahkan, ada beberapa ras anjing yang lebih sering tersenyum seperti doberman pinscher, terrier, dan anjing gembala Australia.
“Ini perilaku menyapa menenangkan yang tampaknya hanya ditujukan kepada manusia,” kata Haug, dikutip dari USA Today. “Anjing tidak melakukan perilaku tersenyum seperti ini kepada anjing lain.”
Namun, anjing juga akan tersenyum saat merasa bersalah, atau saat tidak mau melakukan yang diperintahkan tuannya. Misalnya, disuruh mandi. Dia melakukan karena tidak mau punya masalah dengan tuannya.
Dalam hal ini, lebih tepat jika mengatakan senyum anjing merupakan ekspresi ketundukan. Anjing juga akan tersenyum saat mau menyerang. Namun, biasanya juga disertai ekspresi badan yang kaku, ekor tegak. Pada anjing, senyum mengekspresikan banyak hal.
Baca: Apakah Satwa Liar Bisa Mengenali Dirinya Sebagaimana Manusia?
Dua gorila tampak bermain. Foto: Max Block
Beda lagi senyuman kucing. Kucing punya otot yang membuat ekspresi wajahnya seperti tersenyum. Senyum kucing tidak ada hubungannya dengan perasaan nyaman atau bahagia.
Mengutip Science Focus, bau tertentu seperti urine dapat memicu respon flehmen. Ini respon yang membuatnya seperti tersenyum. Bibir melengkung, kepala miring, mata terpejam. Kucing akan sedikit membuka bibirnya lalu membiarkan partikel bau mengenai langit-langit mulut. Bau yang kaya feromon itu kemudian dianalisis oleh reseptor khusus.
Saat kucing merasa bahagia, dia akan mengeong, atau mendengkur. Kucing juga suka menggosok-gosokan kepalanya pada kaki meja atau kaki manusia. Seperti anjing, kucing mengibaskan ekor pertanda suasana hatinya sedang nyaman.
Baca juga: Inilah Penjelasan Mengapa Kucing Takut Pada Timun
Ekspresi Wajah
Kuda yang nyengir juga melakukan respon flehmen. Mulut terbuka, giginya terlihat, dan kepala ditegakkan. Dia membiarkan udara yang mengandung bau tertentu, biasanya bau-bauan asing atau baru, masuk ke rongga dalam untuk dianalisa.
Uniknya, kuda memiliki lebih banyak cara mengekspresikan diri. Sebuah penelitian mengungkapkan, kuda memiliki 17 ekspresi wajah, simpanse 14 ekspresi, sedangkan manusia 27 ekspresi. Pada kuda, ekspresi itu selain senyum misalnya mengangkat alis, menarik bibir, menjatuhkan rahang, atau mengangkat dagu.
Meski beberapa satwa bisa tersenyum, namun maknanya tidak selalu sama dengan senyum manusia. Jadi, saat mendapatkan senyum dari satwa, jangan buru-buru membalasnya dengan ekspresi serupa.
Orangutan Tapanuli dan 7 Fakta Uniknya
Sumber: Mongabay.co.id