BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Provinsi Aceh pada November 2024 sebesar 0,37 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada November 2023 yang mencapai 0,51 persen.
“Inflasi provinsi Aceh pada November 2024 mencapai 0,37 persen. Secara nasional inflasi bulanan sebesar 0,30 persen,” kata Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution dalam konferensi pers virtual, Senin (2/12/2024).
Riswan mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran pada November 2024, ada lima kelompok yang mengalami inflasi, lima kelompok mengalami deflasi, dan satu kelompok tidak mengalami perubahan harga atau stabil.
“Secara bulanan inflasi tertinggi diberikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,9 persen dengan andil inflasi sebesar 0,35 persen,” jelasnya.
Selain itu, Riswan mengungkapkan, inflasi terbesar tercatat pada kelompok transportasi sebesar 0,4 persen dengan andil sebesar 0,04 persen.
Adapun komoditas yang memberikan sumbangan paling besar pada inflasi m-to-m, adalah tomat, bawang merah, minyak goreng, emas perhiasan, dan bahan bakar rumah tangga.
“Komoditas yang menyumbang deflasi tertinggi secara bulanan, adalah ikan tongkol, ikan tuna, beras, angkutan udara, dan cabai merah,” ujar Riswan.
- Advertisement -
Dia menyampaikan, bahwa secara tahunan atau year on year (y-on-y), Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 1,55 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan November 2023 sebesar 3,73 persen.
“Adapun secara nasional terjadi inflasi tahunan sebesar 1,55 persen. Artinya kinerja pengendalian inflasi Aceh dan nasional itu untuk kondisi November kinerjanya sama,” katanya.
Disamping itu, BPS juga mencatat terjadi inflasi di seluruh daerah perhitungan inflasi baik secara bulanan maupun tahunan. Ada lima kota inflasi yang dihitung sejak 2024
“Inflasi bulanan terbesar terjadi di Aceh Tamiang sebesar 0,72 persen. Sedangkan terendah di Kota Lhokseumawe 0,10 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, inflasi tahunan terjadi di Kota Meulaboh sebesar 2,75 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang yang mencapai 0,24 persen.
“Ini perlu mendapat catatan bahwa Meulaboh berturut-turut memang sebagai kota dengan inflasi tertinggi secara tahunan dan ini menjadi perhatian bagi kita semua,” demikian Riswan.[]