- Pando adalah koloni aspen terbesar di dunia, dengan 47.000 batang yang terhubung melalui sistem akar tunggal, mencakup area 43 hektar dan memiliki berat sekitar 6.500 ton.
- Berdasarkan analisis DNA, Pando diperkirakan berusia antara 16.000 hingga 80.000 tahun, menjadikannya salah satu organisme tertua yang masih ada di bumi.
- Pando memainkan peran penting dalam ekosistem, memberikan habitat dan sumber daya bagi berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang bergantung padanya.
- Regenerasi Pando mulai terhambat karena ancaman dari satwa liar seperti rusa mule dan sapi yang menghabiskan tunas muda, serta penyakit yang menyerang akar dan batang.
Kebanyakan dari kita mungkin berpikir bahwa organisme terberat yang ada di bumi merupakan hewan-hewan besar seperti paus maupun gajah. Namun, ternyata ada satu organisme darat yang mengalahkan semua perkiraan, yaitu Pando. Berada di tengah Fishlake National Forest, Utah, Amerika Serikat, Pando berdiri sebagai raksasa yang diam, tak hanya menjadi pohon terbesar, namun juga organisme terberat di dunia. Pando bukan sekadar pohon tunggal biasa. Pando adalah koloni aspen (Populus tremuloides) yang seluruh batangnya, sekitar 47.000 batang, terhubung melalui sistem akar bawah tanah yang masif.
Pohon klonal Pando. Foto: J Zapell/Public Domain
Baca Juga: Mengenal Sembilan Pohon Tertua, Tertinggi, dan Terbesar di Dunia
Dalam bahasa Latin, “Pando” berarti “I spread” atau “Saya menyebar”. Pohon ini menutupi area seluas 43 hektar. Tidak hanya terbesar dalam hal luas, Pando juga diakui sebagai organisme paling berat di bumi. Diperkirakan memiliki berat sekitar 6.500 ton, setara dengan berat 40 paus biru. Berbeda dengan pohon pada umumnya, semua batang Pando adalah klon yang identik secara genetik, yang semuanya berasal dari satu benih tunggal.
Usianya Berkisar 16.000 hingga 80.000 tahun
Penelitian terhadap DNA Pando, mengungkapkan banyak informasi menarik tentang sejarah evolusinya dan usia organisme raksasa ini. Dengan menganalisis ratusan sampel DNA yang diambil dari akar, kulit, daun, dan cabang Pando, para ilmuwan berhasil menentukan bahwa usia Pando berkisar antara 16.000 hingga 80.000 tahun, menjadikannya salah satu organisme tertua di dunia. Pando, yang terdiri dari sekitar 47.000 batang yang terhubung melalui akar yang sama, berkembang secara vegetatif dengan menciptakan klon-klon identik. Meskipun tidak dapat bereproduksi secara seksual, Pando tetap mengumpulkan variasi genetik seiring waktu, yang memberikan wawasan tentang bagaimana tanaman ini beradaptasi dan berevolusi selama ribuan tahun.
Baca Juga: Inilah 12 Organisme dengan Umur Terpanjang di Bumi
- Advertisement -
Pando Kini juga Semakin Terancam
Dalam beberapa dekade terakhir, Pando mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Penelitian pada 2018 mengungkapkan bahwa gambar udara yang diambil selama 72 tahun menunjukkan adanya celah-celah besar di kanopi Pando dan batang-batang tua yang tidak digantikan oleh tunas muda. Salah satu penyebab utama kemerosotan ini adalah aktivitas satwa liar seperti rusa mule dan sapi yang berkeliaran di kawasan tersebut. Tanpa adanya predator alami, seperti serigala, beruang, dan singa gunung, yang dulunya mengontrol populasi rusa, aspen muda yang baru tumbuh justru sering menjadi makanan bagi rusa dan sapi, sehingga menghambat regenerasi alami Pando.
Rusa mule menghambat pemulihan Pando: Implikasi bagi ketahanan aspen dari hutan dengan satu genotipe Paul C. Rogers Darren J. McAvoy
Selain tekanan dari aktivitas satwa, Pando juga menghadapi ancaman dari penyakit serta infeksi jamur dan bakteri yang menyerang batang dan akar. Menurut Dinas Kehutanan AS, infeksi yang disebabkan oleh pembusukan akar serta infeksi bakteri dan jamur memperburuk kondisi batang-batang yang menua. Beberapa ahli menduga bahwa karena usia Pando yang sangat tua, sumber energi untuk menghasilkan tunas baru mungkin mulai menurun.
Baca juga: Salp, Hewan dengan Pertumbuhan Tercepat di Dunia, Hanya Butuh 48 Jam untuk Matang
Upaya konservasi Pando saat ini tengah dilakukan oleh berbagai pihak, baik dengan mengendalikan populasi rusa dan sapi yang merusak, hingga meningkatkan penelitian terhadap penyakit yang menyerang pohon ini. Meskipun Pando merupakan organisme yang tahan banting, ancaman-ancaman tersebut menjadi peringatan penting akan perlunya perlindungan lebih lanjut untuk menjaga salah satu keajaiban alam tertua dan terbesar di bumi ini.
Sumber: Mongabay.co.id