JANTHO – Fakultas Keperawatan (FKEP) dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) menggandeng BPBD dan Pemadam Kebakaran, melakukan sosialisasi penanggulangan bencana kebakaran di Gampong Blang Krueng, Rabu (23/10/2024).
Kegiatan itu juga termasuk egiatan sosialisasi penanganan perawatan luka, sosialisasi bantuan hidup dasar ‘resusitasi jantung paru’. Acara ini mengangkat tema “Ketahui, Siapkan, Tanggapi: Bersama Hadapi Bencana!”.
Kegiatan ini diikuti oleh 67 mahasiswa dan 15 peserta yang terdiri dari kader desa Blang Krueng dan aparat desa dengan tujuan untuk memberikan edukasi medis mengenai perawatan luka bakar, bantuan hidup dasar dan sosialisasi pencegahan kebakaran serta cara memadamkan api kepada masyarakat di Gampong Blang Krueng.
Kegiatan ini dibimbing dan didampingi oleh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala yakni Ns. Ahyana, dan Ns. Nurhasanah, selaku dosen pendamping dan koordinator prodi sarjana keperawatan.
Dosen Fakultas Keperawatan USK, Ns. Novi Afrianti, mengatakan kegiatan ini merupakan suatu kolaborasi mahasiswa dengan Pemadam Kebakaran Aceh Besar dan masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai bencana dan penanganannya.
“Kegiatan ini juga untuk mempererat hubungan silaturrahmi kepada masyarakat setempat, dan bagi mahasiwa bisa menjadi wadah mengaplikasikan ilmunya,” kata Novi Afrianti.
Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan ini meliputi edukasi dan demonstrasi penanganan luka bakar yang disampaikan oleh mahasiswi keperawatan USK yaitu Maulisa Simehate.
- Advertisement -
Materi dilanjutkan oleh Edi Sukma dari Damkar Aceh Besar dengan materi mengenai penanganan saat terjadinya kebakaran dan cara pencegahannya.
Materi selanjutnya yakni sosialisasi bantuan hidup dasar ‘Resusitasi Jantung Paru’, oleh Almer Zaky Havidz yang berasal dari Fakultas Kedokteran USK. Almer Zaky juga turut serta mendemonstrasikan kepada Masyarakat terkait tindakan resusitasi jantung paru.
Pada rangkaian pelaksanaannya, masyarakat terlihat sangat antuasias dalam mendengarkan materi serta sesi diskusi dan demonstrasi.
Kegiatan simulasi drill dilakukan oleh petugas Pemadam Kebakaran yang memberikan simulasi memadamkan api jika terjadi kebakaran yang diikuti oleh puluhan peserta termasuk masyarakat dan mahasiswa.
Dalam simulasi itu, para petugas pemadam kebakaran memperagakan beberapa metode dasar dalam menangani kebakaran kecil seperti kebocoran gas menggunakan karung basah.
Dalam simulasi ini, peserta juga diberi kesempatan untuk langsung mempraktikkan cara memadamkan api dibawah bimbingan petugas pemadam kebakaran. Para peserta terlihat antusias mengikuti instruksi dan belajar mengenai penggunaan alat pemadam api, serta prosedur evakuasi yang aman saat terjadi kebakaran.
Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan simulasi kebencanaan kebakaran bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada peserta dalam menangani situasi kebakaran secara cepat dan tepat.
Simulasi ini dimulai dengan pembacaan scenario dan para mahasiswa sigap melakukan tugas dan peran masing-masing. Masyarakat juga ikut serta dalam simulasi bencana ini meliputi cara mengevakuasi dan perawatan luka bakar pada korban.
Seluruh skenario yang dipraktikkan telah disesuaikan dengan prosedur evakuasi dan penanggulangan bencana sesuai. Masyarakat sangat bersemangat mengikuti simulasi kebencanaan kebakaran.
Setelah sesi simulasi kebencanaan, acara dilanjutkan dengan pemberian poster edukasi perawatan luka dan pemberian bingkisan kepada peserta. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama.
Acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan serta penanganan saat terjadi kebakaran.[]