MEDAN – Sudah satu tahun berlalu sejak pecahnya serangan intensif Israel ke Gaza 6 Oktober 2023 lalu, yang hingga kini menyebabkan krisis kemanusiaan mendalam bagi warga Gaza.
Dampak dari konflik berkepanjangan ini kian mengkhawatirkan, terutama dengan kelangkaan pangan, akses terbatas terhadap layanan medis, serta hancurnya berbagai infrastruktur penting di wilayah tersebut.
Dengan situasi sulit itu, Dompet Dhuafa Waspada terus menunjukkan komitmen kuat dalam membantu warga Gaza melalui berbagai program kemanusiaannya. Salah satu inisiatif yang paling krusial ialah Dompet Dhuafa Kitchen sebuah dapur umum yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi.
“Dapur umum di Gaza Utara yang menyediakan 1.000 porsi makanan per hari serta di Gaza Selatan mencapai 2.000 porsi itulah yang menjadi salah satu penyaluran bantuan yang dilakukan bersama mitra lokal,” ungkap Sulaiman, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Waspada.
Meski jumlah pangan yang tersedia masih sangat jauh dari jumlah yang dibutuhkan, Dompet Dhuafa terus berupaya meringankan beban warga yang menghadapi kesulitan pangan akibat blokade dan serangan yang tiada henti.
Selain memenuhi kebutuhan pangan, Dompet Dhuafa juga fokus pada upaya pemulihan di sektor kesehatan. Serangan yang merusak puluhan fasilitas kesehatan di Gaza mendorong Dompet Dhuafa untuk menyediakan rumah sakit lapangan yang bergerak memberikan pelayanan kesehatan darurat bagi warga terdampak.
“Puluhan unit fasilitas kesehatan rusak, sehingga kami mendirikan rumah sakit lapangan, sebagai solusi sementara untuk menangani kebutuhan medis. Berbagai upaya kami lakukan untuk warga Gaza, terutama di bidang pangan dan kesehatan,” tambah Sulaiman.
- Advertisement -
Selama satu tahun terakhir, Dompet Dhuafa Waspada juga terus membuka pintu bagi masyarakat Indonesia yang ingin berkontribusi melalui donasi. Donasi yang terkumpul kemudian disalurkan untuk membantu saudara-saudara di Gaza yang masih mengalami tekanan dan penderitaan berat akibat konflik yang berkepanjangan.
“Kami terus menyuarakan Palestina, karena mereka masih sangat membutuhkan dukungan kita. Kami berharap masyarakat Indonesia tidak melupakan bahwa genosida di Gaza masih berlangsung hingga kini,” tutup Sulaiman.[]