- Lamprey, ikan tanpa rahang yang menjadi inspirasi bagi para peneliti mengungkap evolusi.
- Ikan lamprey merupakan ikan purba yang hidup lebih dari 400 juta tahun yang lalu selama periode Devonian.
- Sejauh ini ilmuwan telah mencatat sekitar 40 spesies yang berbeda dari ikan yang tidak memiliki rahang dan mirip belut ini.
- Meski jumlah tidak lagi melimpah, lamprey sudah dijadikan sebagai makanan para raja-raja.
Para peneliti telah menelusuri asal-usul sel yang sangat penting bagi evolusi vertebrata dengan mempelajari sekelompok ikan primitif penghisap darah yang disebut lamprey. Kata peneliti, ikan penghisap darah ini dapat membantu kita memahami bagaimana semua vertebrata lainnya berevolusi.
Sebuah penelitian dari Northwestern University mengungkap pengetahuan menarik tentang asal-usul dua jenis sel kunci dalam evolusi. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Carole LaBonne ini berfokus sel blastula pluripoten atau embrionik dan sel punca saraf.
Kedua jenis sel itu memiliki kemampuan luar biasa untuk berkembang menjadi jenis sel lain di dalam tubuh. Katanya, hal ini unik karena memiliki sifat yang dikenal sebagai pluripotensi.
Penemuan ini sangat menarik karena lamprey merupakan salah satu dari dua kelompok vertebrata tak berahang yang masih hidup, sehingga sangat berharga untuk memahami akar evolusi. Apalagi garis keturunan mereka kembali ke ikan purba yang hidup lebih dari 400 juta tahun yang lalu selama periode Devonian (419 juta hingga 359 juta tahun yang lalu).
“Lamprey mungkin memegang kunci untuk memahami dari mana kita berasal. Dalam biologi evolusioner, jika anda ingin memahami dari mana sebuah fitur berasal, anda tidak bisa menantikan vertebrata yang lebih kompleks yang telah berevolusi secara independen selama 500 juta tahun,” kata LaBonne dikutip StudyFinds.
“Anda perlu melihat ke belakang ke versi paling primitif dari jenis hewan yang Anda pelajari, yang membawa kita kembali ke hagfish dan lamprey – contoh vertebrata tanpa rahang yang masih hidup.”
- Advertisement -
Di jurnal Nature Ecology & Evolution, disebutkan bahwa lamprey dan hagfish adalah satu-satunya kelompok yang masih hidup dari vertebrata tak berahang yang dulunya dominan. Mereka adalah salah satu vertebrata yang paling primitif yang masih hidup, sehingga mempelajari gen mereka dapat membantu para peneliti untuk lebih memahami evolusi vertebrata awal.
Gen yang maksud yaitu pou5. Gen ini diekspresikan dalam sel blastula dari kedua kelompok, para peneliti menemukan bahwa lamprey tidak mengekspresikan pou5 dalam sel puncak saraf mereka. Ketiadaan ini dapat menjelaskan mengapa lamprey tidak memiliki rahang dan fitur-fitur kerangka lainnya yang ditemukan pada vertebrata berahang.
Baca : Lamprey, Ikan Prasejarah Bergigi Silet yang Muncul Kembali
Ikan lamprey, ikan purba yang hidup lebih dari 400 juta tahun yang lalu. Foto : Departemen Air dan Lingkungan Hidup, SA
Implikasi dari penemuan ini sangat besar. Terlebih menunjukkan bahwa perangkat genetik dasar untuk menciptakan sel puncak saraf yang disebut LaBonne, telah ada pada vertebrata awal atau nenek moyang dari makhluk bertulang belakang.
Namun, garis keturunan yang berbeda kemudian memodifikasi cara mereka menggunakan jaringan ini selama jutaan tahun evolusi. Temuan ini menantang pemahaman kita tentang bagaimana fitur-fitur biologi mampu berevolusi, menunjukkan bahwa inovasi di alam sering kali berasal dari penggunaan kembali genetik yang sudah ada, dan bukannya menciptakan yang sama sekali baru.
“Temuan lain yang luar biasa dari penelitian ini adalah bahwa meskipun hewan-hewan ini dipisahkan oleh evolusi selama 500 juta tahun, ada batasan yang ketat pada tingkat ekspresi gen yang diperlukan untuk meningkatkan pluripotensi. Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah, mengapa?” tanya LaBonne.
Penelitian ini tidak hanya menyoroti ihwal masa lalu evolusi kita. Akan tetapi memiliki informasi untuk memahami perkembangan dan penyakit pada manusia juga. Seperti sel-sel neural crest dengan kemampuannya untuk membentuk perkembangan embrio manusia.
Namun, kelainan pada perkembangan neural crest dapat menyebabkan berbagai kelainan bawaan. Dengan memahami asal-usul dan regulasi sel-sel ini, kita dapat memperoleh wawasan baru tentang kondisi ini dan pendekatan terapi yang potensial.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya melestarikan dan mempelajari beragam spesies, bahkan yang kita anggap sebagai hama. Meskipun lamprey sering dianggap sebagai gangguan dalam perikanan Great Lakes, lamprey terbukti memberikan harta karun berupa informasi evolusi. Ini berfungsi sebagai pengingat bahwa setiap spesies, tidak peduli seberapa kecilnya, dapat menyimpan petunjuk tentang sejarah biologis dan masa depan kita.
Dari lamprey yang tidak memiliki rahang hingga manusia dengan otak yang kompleks dan tangan yang serbaguna, penelitian ilmiah seperti ini menunjukkan warisan evolusi yang sama. Bahwa kisah evolusi vertebrata, tampaknya, merupakan salah satu kisah konservasi dan inovasi tentang genetik yang menjadi fondasi bagi keanekaragaman kehidupan kita lihat saat ini.
Baca juga : Hagfish, Ikan Aneh Punya Lendir tapi Tak Bertulang
Ikan Lamprey, ikan tanpa rahang. Foto : Departemen Air dan Lingkungan Hidup, SA
Menjadi Konsumsi Raja-Raja
Sejauh ini ilmuwan telah mencatat sekitar 40 spesies yang berbeda dari ikan yang tidak memiliki rahang dan mirip belut ini. Lamprey dikenal cukup buas dan lihai menempel pada ikan untuk mendapatkan darah yang cukup.
Lamprey ditemukan di seluruh dunia, tetapi jumlah spesies yang paling umum di Australia, yaitu lamprey berparuh parasit dan lamprey berkepala pendek, sempat mengalami penurunan dan kini perlahan-lahan mulai pulih di Sungai Murray yang besar.
Makhluk yang tampak menakutkan ini telah didambakan sepanjang sejarah, sebagai sumber makanan yang berharga bagi bangsa Romawi kuno, raja-raja, dan suku-suku asli. Satwa ini masih dianggap sebagai makanan lezat oleh berbagai budaya, termasuk Belanda, Prancis, dan Latvia.
Sementara di Eropa, berbeda. Semua pihak bekerja sama untuk meningkatkan jumlah spesies asli yang hampir punah ini. (***)
10 Satwa yang Memiliki Lebih dari Dua Mata
Sumber: Mongabay.co.id