Banda Aceh– Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Universitas Syiah Kuala (Kita Kreatif USK) merampungkan Survei Indeks Performa Kepolisian (SIPP) tahun 2024 terhadap Polresta Banda Aceh, 22 Mei 2024.
Survei tersebut mengukur persepsi masyarakat penerima layanan kepolisian sebagai metrik pengukuran performa, dengan fokus pada tugas pokok pemeliharaan kamtibmas, pengayoman, dan penegakan hukum.
Hasil survei menggunakan pendekatan ilmiah menunjukkan peningkatan signifikan pada Indeks performa polisi (IPP) Polresta Banda Aceh dibandingkan periode sebelumnya. Pada awal 2023, IPP berada pada kategori sedang (5,53), meningkat menjadi kategori baik (7,72) pada akhir 2023, dan mencapai 8,82 (kategori baik) pada awal 2024 dalam rentang skala 1-10.
“Analisis jalur menggunakan PLS-SEM memperlihatkan seluruh variabel memiliki jalur yang positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 99%,” jelas T. Meldi Kesuma, Ketua Tim Peneliti.
Aspek penting yang berkontribusi pada peningkatan performa antara lain penggunaan peralatan memadai, empati terhadap hak masyarakat, pendekatan humanis, motivasi dan pelatihan petugas, serta diperlihatkannya netralitas Polri dalam pengamanan sebagai aspek paling signifikan.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi Fahmi Irwan Ramli, salah satu faktor krusial yang berkontribusi terhadap pencapaian kinerja Polresta Banda Aceh adalah ketersediaan peralatan dan perlengkapan yang memadai, baik untuk kegiatan patroli rutin maupun pengamanan Pemilihan Umum 2024, yang termasuk dalam dimensi bukti fisik.
“Empati terhadap hak masyarakat dalam memperoleh jaminan keamanan dan ketertiban dalam pemilu 2024, dan pendekatan humanis oleh Polresta Banda Aceh juga menjadi dua aspek yang dominan dalam dimensi empati,” jelasnya.
- Advertisement -
Survei ini melibatkan 1.812 responden dari berbagai gampong di wilayah hukum Polresta Banda Aceh, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan power analysis.
“Hasil survei ini mencerminkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Polresta Banda Aceh, yang patut diapresiasi sebagai upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian,” pungkas Ketua Tim.
Dalam kunjungan kerjanya ke Polresta Banda Aceh, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko juga turut mengapresiasi peningkatan kepercayaan masyarakat atau public trust terhadap pelayanan yang diberikan oleh Polresta Banda Aceh dan jajarannya. Apresiasi ini disampaikan berdasarkan hasil Survei Indeks Performa Kepolisian (SIPP) tersebut.
“Jadi kalau kita ingin mengetahui bagaimana rill kita ini, kita harus bertanya kepada masyarakat, dengan melalui survey menggunakan metode yang benar, pemilihan sample yang baik, dan ini akan memberikan gambaran kepada kita “ ucap Kapolda.
Kapolda Aceh mengapresiasi berbagai inovasi yang dilakukan Polresta Banda Aceh, seperti WhatsApp layanan masyarakat, pembentukan Kampung Bebas Narkoba, dan Program Jumat Curhat di sekitar venue PON XXI Aceh-Sumut. Di samping itu, juga turut mengajak seluruh personel untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
Meldi menuturkan dalam paradigma manajemen sektor publik baru (New Public Management), organisasi sektor publik dituntut untuk mengadopsi prinsip-prinsip persaingan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satu praktik yang menjadi bagian tak terpisahkan adalah pengukuran performa organisasi.
Meldi mengatakan pengukuran performa dalam organisasi Polri merupakan proses terperinci yang meliputi pengukuran, penilaian, pengembangan berkelanjutan, serta pengelolaan performa individu, tim, dan organisasi secara menyeluruh.
“Proses ini menjadi praktik yang tidak terpisahkan dalam manajemen sektor publik selama beberapa dekade terakhir. Dengan demikian, Polri terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui pengelolaan dan pengukuran performa yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman,” ujarnya.