Banda Aceh— Sekolah menengah kejuruan SMTI (Sekolah Menengah Teknologi Industri) Banda Aceh melaksanakan simulasi bencana gempa dalam rangka memperingati 19 Tahun Tsunami serta menerapkan SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). Kegiatan terseubut dilaksanakan dari tanggal 19-20 Desember dan difasilitasi oleh Forum PRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) Aceh, Rabu (20/12/2023).
Tiga kegiatan dalam simulasi yang dilaksanakan yakni gempa bumi, simulasi kebakaran dan simulasi keselamatan kerja.
Pada kegiatan simulasi gempa bumi itu para siswa telah dibekali ilmu cara menghadapi bencana gempa bumi, juga dewan guru selaku penanggung jawab dari pada rangkaian acara simulasi tersebut. Dalam simulasi yang dilaksanakan terdapat 3 orang korban gempa yang mengalami dampak dari pada gempa tersebut.
Pihak yang juga sudah dibekali ilmu tanggap bencana secara spontan melakukan penanggulangan awal dan segera mengimbau seluruh siswa untuk berlari dengan meletakkan tas di atas kepala. Kemudian mereka diminta tetap sigap pada titik kumpul yang sudah ditentukan oleh sekolah. Dalam simulasi tersebut, peran dewan guru ditunjukkan dengan melaporkan langsung kepada pihak terkait dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Ketua Tim Siaga Bencana SMK SMTI Banda Aceh, Azhari yang juga sebagai ketua pelaksana kegiatan menyampaikan terima kasih kepada guru dan Forum PRB Aceh.
“Terima kasih kepada dewan guru, dan siswa yang telah aktif mengikuti acara ini sampai dengan selesai. Juga teristimewa kepada Forum PRB Aceh yang dari awal telah membantu kami dalam menyiapkan proses kegiatan dari pengusulan materi acaranya sampai simulasi dilaksanakan,” ujarnya.
Junaidi, kepala sekolah SMK SMTI berharap kegiatan tersebut dapat diimplementasikan selama melaksanakan pembelajaran di sekolah.
- Advertisement -
“Saya berharap kegiatan tersebut dapat diimplementasikan selama melaksanakan pembelajaran di sekolah, tercapainya kemampuan murid saat masuk di dunia industri, kemudian melalui Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) maupun saat bekerja, hingga setelah lulus sekolah nantinya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ketua Forum PRB Aceh Hasan Dibangka, mengatakan dia sangat apresiasi pelaksanaan komitmen sekolah SMTI untuk melaksanakan program SPAB yang telah lama dicanangkan oleh Pemerintah Aceh. Hal itu sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
Ia kemudian menyampaikan kategori yang harus dimiliki sekolah agar dinyatakan sekolah Kesiapsiagaan Aman Bencana adalah telah memenuhi 10 Indikator SPAB sebagai berikut:
1. Meningkatnya pengetahuan warga sekolah mengenai SPAB.
2. Memiliki kontruksi bangunan sekolah yang memenuhi standar bangunan tahan gempa.
3. Memiliki Sarpras ( apar,pelampung,tambang,rambu kebencanaan, P3k, dan Megaphone )
4. Terkumpulnya informasi mengenai resiko, ancaman dan kapasitas.
5. Memiliki kebijakan sekolah aman bencana.
6. Memiliki Prosedur Tetap (SOP).
7. Memiliki tim siaga bencana.
8. Memiliki peta dan jalur evaluasi sekolah.
9. Terpasangnya media kampanye.
10. Melakukan simulasi secara rutin.(minimal 2 X dalam 1 tahun)