MEDAN – Program studi Ekonomi Pembangunan Universitas Panca Budi Medan menggelar kegiatan kuliah umum bertema “Literasi Ekonomi Syariah dan Penerapan Halal Lifestyle” secara daring, Jumat (24/11/2023).
Kegiatan ini turut mengundang tiga narasumber yakni Sulaiman selaku Direktur Dompet Dhuafa Waspada, Sugianto, selaku Ketua Harian Masyarakat Ekonomi Syariah Sumut, dan Kiki Hardiansyah Srg sebagai dosen Ekonomi Pembangunan UNPAB Medan.
Sebelum ketiga narasumber menyampaikan paparan materi, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan UNPAB Medan Zata Hasyyati, MAAPPEC turut memberikan sambutannya tentang kegiatan kuliah umum tersebut.
“Kuliah umum ini memang agenda rutin prodi dan kali ini sengaja kita undang para pakarnya dengan mengangkat tema penerapan halal lifestyle sebagaimana kita tahu populasi muslim di Indonesia itu mayoritas maka meningkatkan literasi syariah dirasa perlu saat ini,” ucapnya.
Zata berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk para peserta dan juga untuk dirinya pribadi. “Untuk itu saya berharap kegiatan ini bisa bermanfaat khususnya dalam memahami bagaimana penerapan tentang halal lifestyle itu sendiri,” harapnya.
Materi pertama yang disampaikan Sulaiman menyebutkan tentang parameter ekonomi syariah. “Ada sebelas poin parameter ekonomi syariah diantaranya tidak mengandung maysir/judi, riba, gharar/berbohong, menjual yang haram, saling merugikan, suap, menimbun, merekayasa, menggabungkan dua akad dalam 1 transaksi, maksiat, dan monopoli,” sebutnya.
Selain membahas tentang parameter ekonomi syariah Sulaiman juga menutup penjelasan prinsip syariahnya dengan menunaikan ZISWAF.
- Advertisement -
“Setelah kita ketahui dan terapkan ekonomi syariah dalam aspek keuangan dan bisnis syariah tidak lupa kita juga tunaikan zakat, infak, sedekah dan juga wakaf sebagai bagian dari lifestyle kita,” ucapnya.
Materi kedua yang disampaikan oleh Sugianto, lebih rinci membahas tentang bagaimana halal lifestyle tidak hanya sebatas mematok halal.
“Bahkan halal lifestyle saat ini contohnya seperti makanan halal bukan hanya berguna bagi muslim sebagai penentu kehalalan tetapi dengan label halal pada sebuah makanan ini menjadi pegangan bagi yang bukan muslim pun dari segi kesehatan dan higienisnya,” jelasnya.
Kata Sugianto, untuk itu Halal Lifestyle penting sekali halnya diterapkan di Indonesia sebagai langkah awal membangkitkan ekonomi syariah.
Diakhir, Kiki Hardiansyah Srg menyampaikan pemaparannya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Kalau kita sudah ketahui bagaimana halal lifestyle itu selanjutnya tercermin dari tingkat kesadaran (awareness) kita masyarakatnya baik itu di halal food, fashion dan kosmestik, travel, media dan rekreasi, serta pasar keuangan dan perbankan juga,” tutupnya.[]