Banda Aceh- Menjelang malam Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) pada Sabtu malam, 4 November 2023 sejumlah persiapan masih terus dilakukan, mulai dari tim pengaman, petugas kebersihan, lokasi kegiatan, hingga posko kesehatan.
Mengusung tema “Rempahkan bumi, Pulihkan Dunia” PKA Ke-8 tahun 2023 menapak tiga lini masa jalur rempah. Masa lalu, masa kini, dan masa depan. Untuk mengaktualisasi dimensi tiga lini masa, PKA ke-8 mengemas berbagai agenda kegiatan yang mengangkat isu jalur rempah sebagai fokus utama dalam setiap agenda kegiatan PKA.
Pengunjung akan disediakan layar besar untuk menonton pertunjukan yang ditampilkan. Kemudian area sekitar panggung utama dan tamu undangan akan menjadi daerah steril.
Naisal, salah satu tim kemanan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh mengatakan jalan yang berliku-liku yang digunakan untuk memudahkan pengunjung yang datang masih belum dipasangi penanda jalan.
“Penanda jalan akan dipasang sebelum malam pembukaan. Karena persiapan masih berlangsung pagi ini dan siang nanti.” ujarnya.
PKA ke-8 digadang-gadang mengampanyekan gerakan go green. Masyarakat diimbau untuk membawa tumbler dan Totebag. Kabarnya, penyelenggara akan menyediakan pos air minum isi ulang, namun hingga malam ini belum tampak tanda-tanda penyediaan pos tersebut.
“Kemungkinan akan ada” ungkap pak Naisal, Jumat (03/11/2023).
- Advertisement -
Naisal mengaku menjelang hitungan jam malam PKA ke-8 berlangsung, kesiapan tim keamanan sudah mencapai 80% dari keseluruhan.
“Mengingat akan ada banyak orang yang datang dan partisipan yang hadir, sehingga beragam kejadian tak terduga bisa terjadi, namun dalam masa persiapan dan gladi bersih ini belum ada unit posko kesehatan yang tersedia,” ujarnya.
Terpantau hanya ada satu layanan kesehatan dari dinas kesehatan pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh yang disediakan oleh pihak tari massal untuk tim penari massal.
Yusri, dokter dari kesehatan pelabuhan menuturkan unit kesehatan tersebit diperuntukkan khusus untuk penari massal.
“Karena sebenarnya ini hanya inisiatif saya sebagai salah satu nakes yang menjadi bagian dari tim tari massal, kebetulan saya di tim koreo tari massal,” (03/11/2023)
Menurutnya pos kesehatan harus diletakkan di setiap sudut agar memudahkan tim medis jika pengunjung mengalami kecelakaan.
“Kalau nyari tim yang disediakan panitia lebih ribet, harapannya pos kesehatan harus ada sudut-sudut lokasi ya, karena kita tidak tau nanti ada yang tersandung dan segala macam. Terlebih lagi ini sudah situasi matras, karena orang – orang berkumpul dalam jumlah yang banyak dan waktu tertentu”
Hingga H-1 pembukaan, alat pembantu kesehatan yang disediakan terpantau cukup terbatas, dengan tenaga kesehatan yang hanya empat orang sehingga tidak mencukupi kebutuhan di lapangan. (MIRDA)