Aceh Jaya- Camp penanggulangan konflik satwa liar dan manusia CRU (Conservation Response Unit) Sampoiniet, Aceh Jaya rusak parah ditimpa pohon tumbang akibat hujan lebat, Jumat (16/09/2023) lalu. Sebulan berlalu belum tampak perbaikan terhadap bangunan yang rusak tersebut.
“Camp CRU sekarang rusak parah akibat ditimpa pohon sejak 16 September dan belum kunjung direnovasi” kata Samsul Rizal, Koordinator CRU Sampoiniet.
Rizal mengatakan tidak banyak yang bisa dilakukan tim CRU Sampoiniet. Laporan sudah diajukan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh namun kata Rizal belum ada kabar lanjutan dari laporan tersebut. Sebelumnya BKSDA sudah meninjau kerusakan bangunan camp pada 20 September 2023.
“Pihak kami sudah memberi laporan kepada BKSDA, mereka sudah meninjau sendiri pada 20 september kemarin, tapi sampai sekarang belum ada kabar baiknya,” ujarnya.
Rizal juga menambahkan, akibat tumbangnya pohon, empat bilik rusak total. Akibat kondisi tersebut anggota CRU sampoiniet harus tidur berdesakan di dua kamar bilik yang tersisa.
“Empat kamar itu rusak total dan hanya tinggal dua kamar yang tersisa, di situ kami tidur, walau agak berdesakan,” tambahnya.
Ia dan anggota lainnya berharap camp yang mereka tempati dapat diperbaiki sesegera mungkin agar dapat melakukan aktifitas dengan normal seperti biasa.
- Advertisement -
Menanggapi kondisi tersebut Munandar Ketua Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh mengatakan kondisi CRU Sampoiniet cukup memprihatinkan karena hampir dua bulan belum kunjung direnovasi. Menurutnya selain sebagai tempat konservasi dan wisata, CRU juga menjadi tempat edukasi dan pembelajaran.
“Sangat memprihatinkan, hampir dua bulan belum juga direnovasi, CRU ini sebagai rekan masyarakat, sebagai peminimalisir konflik satwa dan manusia, pusat edukasi serta pembelajaran, wisata dan sebagainya,” tukas Nandar. (TONI)