Banda Aceh– Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala memiliki program penyelamatan hewan terlantar yang diberi nama Mipro Rescue Tim (MRT).
Rifky Ramadhan, Ketua MRT menyebutkan bahwa time rescue didirikan sejak tahun 2020. Mereka bertugas menyelamatkan hewan yang sudah tidak terurus, dan hewan terlantar yang tidak diinginkan pemilikinya.
“Sekarang banyak orang yang cuma ikutan pelihara hewan karena lagi trend. Pas udah enggak mau lagi, mereka buang,” ujar Rifky, Sabtu, (09/09/2023).
Ia menjelaskan bahwa kekerasan pada hewan (animal abuse) tidak sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan. Saat ini, mereka hanya fokus menangani kucing dan anjing yang terlantar.
”Biaya didapatkan sendiri dari donasi masyarakat pecinta hewan. Di sini kami sebagai wadahnya,” ungkapnya.
MRT bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) FKH USK untuk penangan hewan lebih lanjut. Rifky mengatakan bahwa hewan yang sudah lebih baik kondisinya akan dicarikan pemilik baru yang mau merawatnya (open adopsi).
Kesembuhan hewan sendiri tergantung seberapa parah kondisi hewannya. Rifky menyebutkan sudah ada tiga hewan yang sembuh setelah diberikan penanganan. Minimnya alat-alat yang dibutuhkan masih menjadi kendala yang dihadapi oleh tim MRT.
- Advertisement -
Dia juga menyebutkan bahwa masih ada dua hewan yang sedang berada di shalter untuk dipelihara dan diberikan penanganan lebih lanjut.
Rifky menyampaikan masyarakat yang menemukan hewan, bisa menghubungi contact person MRT atau Instagram @miprorescuetim.
Dia berharap MRT lebih semangat sebagai relawan kesejahteraan hewan dan mengimbau kepada masyarakat agar tidak menyakiti hewan dan lebih menyayangi sesama makhluk.