MEDAN – Dinas Kesehatan Kota Medan bekerja sama dengan SSR Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) mengadakan pertemuan koordinasi tingkat kota yang berkaitan dengan validasi dan penyusunan strategi penemuan kasus eliminasi TB.
Kegiatan yang digelar di Orchid Cafe, Medan, ini dalam rangka mencapai target eliminasi Tuberculosis (TB) sebelum 2028, Senin (4/9/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh SSR YMMA Kota Medan dan para kader, serta perwakilan dari 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dari berbagai kecamatan di Kota Medan.
Kepala SSR YMMA Medan Ahmad Hakiki, mengatakan tujuan acara ini adalah untuk memberikan wadah diskusi dan edukasi mendalam bagi petugas Puskesmas dan kader yang terlibat langsung dalam pelaksanaan investigasi kontak serta penanganan kasus TB di Medan.
“Pertemuan ini menjadi ruang diskusi bagi Dinkes Medan, YMMA, dan petugas TBC di Puskesmas untuk menyamakan persepsi, mencari jalan keluar atas kendala yang terjadi. Serta memperkuat kerja sama untuk menuju Indonesia bebas TBC 2030,” ucap Hakiki.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Medan, Pocut Fatimah Fitri menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian target eliminasi di Medan atas kerja sama seluruh pihak.
Pocut juga ikut menyoroti kontribusi mahasiswa yang berpartisipasi melalui Campus Leaders Program Batch 7 dalam upaya eliminasi Tuberculosis.
- Advertisement -
“Kecemasan terkait target ini telah berkurang, berkat munculnya beberapa ide dan inovasi. Kami memiliki target, namun kami tidak bekerja sendiri. Ada Puskesmas, kader, dan mahasiswa magang yang membantu mencapai target kami,” ujar Pocut.
Dalam kesempatan itu, Pocut memberikan arahan khusus kepada mahasiswa magang agar dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan perannya dengan ide-ide dan inovasi. Ia juga menekankan pentingnya dedikasi dan kerja keras bagi mahasiswa.
Selain itu, kata Pocut, para petugas Puskesmas harus memahami dengan baik target temuan dan target dugaan yang telah ditentukan. Apabila Puskesmas tidak bekerja maksimal, Dinas Kesehatan akan mengalami kesulitan mencapai target tersebut.
“Untuk berhasil, kita harus mengenal baik target dan tantangan yang dihadapi,” kata Pocut.
Disisi lain, Pocut juga menyarankan agar para pasien mendapatkan edukasi lebih lanjut dan bimbingan yang memadai dalam penanganan penyakit TB ini.
Dimana kader dan petugas Puskesmas juga dihimbau untuk lebih proaktif dalam melakukan investigasi kontak dengan melakukan pemeriksaan ke rumah-rumah para pengidap TB.
“Mulai lah kita cari penyakit dari sarangnya. Jika kita bisa menumpas hingga ke akarnya, semua akan tuntas,” pungkasnya.[]