BANDA ACEH – Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) tahun 2023 berlangsung khidmat. Sekda Aceh, Bustami Hamzah bertindak sebagai pemimpin upacara yang berlangsung di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh, Sabtu (2/9/2023).
Bersama dengan Rektor USK, Profesor Marwan dan Rektor UIN Ar-Raniry, Profesor Mujiburrahman, M.Ag dan jajaran Forkopimda Aceh melaksanakan penanaman pohon di lapangan tersebut. Sebagai wujud program Penanaman 1 Juta Pohon.
“Pendidikan tak ubahnya pohon, yang bermanfaat bagi dunia dan segenap makhluk. Pendidikan berkorelasi positif terhadap kehidupan yang lebih baik. Hanya saja butuh waktu, umpama pohon yang rindang lagi berbuah juga butuh kesabaran. Pendidikan adalah sebaik-baiknya investasi yang hasilnya bisa kita rasakan jangka panjang,” jelas Prof Marwan.
Sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Aceh, kelahiran USK dan kampus lainnya di wilayah Darussalam 2 September 1959 menjadi tonggak sejarah peringatan Hardikda. Kampus Jantong Ate Rakyat Aceh itu, kini terus tumbuh dengan berbagai capaian di level nasional bahkan nasional.
“Sejak berstatus PTN-BH, USK terus berakselerasi memantaskan diri menjadi Word Class University. USK dan sejumlah kampus di Aceh punya tanggung jawab moral yang besar, mencerdaskan anak bangsa sebagai modal dan bagian dari pembangunan Aceh,” sebut Rektor.
Setelah upacara dan penanaman pohon di Lapangan Tugu, Rektor USK bersama Rektor UIN, dan Sekda Aceh melakukan pertemuan di VIP AAC Dayan Dawood, untuk penandatanganan serah terima Barang Milik Negara (BMN) berupa Tanah Bangunan dan Lahan dengan luas 3.820 m², dengan total harga Rp 2 Miliar lebih.
Sementara itu, dalam amanatnya, Sekda Aceh, Bustami menyampaikan, peringatan Hardikda ke-64 menjadi momentum untuk bergerak maju dan terus memperbaiki diri secara menyeluruh ke arah yang lebih baik. Sejalan dengan tema Hardikda 2023: Bergerak Maju untuk Pendidikan Aceh yang Lebih Maju.
- Advertisement -
“Pemerintah Aceh dalam Dokumen Rencana Pembangunan Aceh tahun 2023-2026, telah menempatkan pembangunan bidang pendidikan sebagai salah satu program prioritas, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Aceh,” ungkap Sekda.
Berbagai kegiatan prioritas berkaitan pendidikan telah dirancang Pemerintah Aceh melalui dinas terkait, seperti; penguatan pendidikan vokasional di berbagai bidang, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, penyediaan beasiswa, upaya pemerataan guru di seluruh daerah, serta peningkatan mutu atau kompetensi guru dan siswa, serta beberapa kegiatan prioritas lainnya.
“Oleh karena itu, masih perlu gerak langkah kita bersama untuk melakukan pembenahan dan penguatan yang lebih komprehensif dalam membangun sistem pendidikan kita,” tutur Bustami.[]