Paris akan melarang aktivitas naik kuda poni untuk anak-anak di taman umum mulai 2025.
PARIS — Paris akan melarang aktivitas naik kuda poni untuk anak-anak di taman umum mulai 2025. Keputusan ini menyusul kampanye aktivis hak-hak binatang yang mengatakan kuda poni tidak diperlakukan dengan baik.
Naik kuda poni telah menjadi kegiatan populer di taman Paris seperti Champ de Mars, Parc Monceau, dan Parc du Luxembourg selama beberapa dekade. Kebanyakan aktivitas ini berjalan pada akhir pekan dan selama liburan sekolah.
Kelompok hak-hak hewan telah berkampanye selama bertahun-tahun untuk melarang wahana tersebut. Mereka beralasan bahwa kuda poni harus bekerja berhari-hari tanpa pernah dipindahkan, tidak memiliki akses permanen ke air tawar dan jerami, serta menderita berjam-jam di truk pengangkut ke kota.
“Poni bukan mainan. Anak-anak tidak belajar apa-apa tentang mereka dari jalan-jalan ini, tidak ada hubungan emosional yang tercipta. Itu hanya mengubah kuda poni menjadi objek hiburan,” kata aktivis Paris Animaux Zoopolis (PAZ) Amandine Sansivens.
Petisi PAZ untuk melarang wahana tersebut telah mengumpulkan lebih dari 8.400 tanda tangan. Setelah memperkenalkan petisi untuk kesejahteraan kuda poni pada 2021, balai kota Paris sejak bulan lalu memutuskan untuk menghapus izin operator perjalanan yang melakukan aktivitas tersebut.
- Advertisement -
Direktur AnimaPoney Stephane Michaud yang mengoperasikan wahana kuda poni di beberapa taman di Paris mengatakan, kuda poninya hanya bekerja sekitar 150 hari per tahun. Di pusat kuda poni Rambouillet di selatan Paris, dia mengatakan, sejak 90-an, dia mulai membawa kuda poni dari pedesaan ke Paris karena pada saat itu kuda poni disimpan di kandang kuda di kota dalam kondisi yang kurang optimal.
“Saya telah bekerja dengan kuda poni selama 35 tahun, saya tahu kebutuhan mereka. Mereka memiliki semua yang mereka butuhkan,” kata Michaud.
Warga Paris bernama Meryem berusia 63 berjalan dengan dua kuda poni di tali, masing-masing membawa satu cucu. Dia mengatakan, jika wahana itu dilarang, balai kota harus menjelaskan alasannya.
“Tapi apa lagi yang harus kita hentikan? Menunggang kuda, menunggangi kuda polisi, memelihara kuda pacuan?” ujarnya.
sumber : Reuters
Sumber: Republika