DF-21D (CSS-5 Mod 5) merupakan rudal anti-kapal balistik (ASBM) Cina yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk. Rudal hipersonik ini dapat melaju dengan kecepatan Mach 5 atau lebih. DF-21D juga bisa bermanuver, sehingga sulit bagi kapal untuk mempertahankan diri.
DF-21D diyakini memiliki jangkauan lebih dari 1.500 kilometer yang artinya dapat digunakan untuk menargetkan kapal induk di Pasifik Barat. Rudal ini juga diyakini dilengkapi dengan sistem panduan terminal atau system terminal guidance
yang memungkinkannya untuk mengunci targetnya.
Dikutip dari situs Missile Threat, Sabtu (19/8/2023) pada tahun 1996, Cina mulai mengganti DF-21 dengan versi rudal yang lebih baik yang dijuluki DF-21A. Varian ini memiliki bagian hidung yang dimodifikasi, dan memiliki panjang 12,3 meter dengan diameter tubuh 1,4 m, dan berat peluncuran 15.200 kg. DF-21A memiliki akurasi yang lebih baik dari DF-21 versi sebelumnya asli.
Missile Threat menambahkan rudal ini pertama kali diuji pada tahun 1991. Sejak saat itu, rudal ini sepenuhnya menggantikan versi asli DF-21A sebagai bagian bersenjata nuklir Cina.
Pengembangan DF-21D telah menjadi perhatian besar bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Rudal ini berpotensi mengganggu keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik, dan juga bisa memicu perlombaan senjata.
- Advertisement -
Amerika Serikat menanggapi pengembangan DF-21D dengan mengembangkan ASBM sendiri, seperti SM-3 Block IIA. AS itu juga telah mengerahkan sistem pertahanan rudal Aegis di Pasifik Barat, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik.
Pengembangan DF-21D merupakan terobosan bidang teknologi rudal. Rudal ini merupakan ancaman yang signifikan bagi kapal induk, dan dapat berpotensi mengubah cara perang dilancarkan.
Berikut adalah beberapa fitur kunci DF-21D:
– Kecepatan hipersonik: DF-21D dapat melaju dengan kecepatan Mach 5 atau lebih, sehingga sulit untuk dipertahankan oleh kapal.
– Maneuverabilitas: DF-21D juga bisa bermanuver, sehingga sulit bagi kapal untuk melacak dan mencegat.
– Jangkauan jauh: DF-21D memiliki jangkauan lebih dari 1.500 kilometer, yang berarti dapat digunakan untuk menargetkan kapal induk di Pasifik Barat.
– Panduan terminal: DF-21D diyakini dilengkapi dengan sistem panduan terminal yang memungkinkannya untuk mengunci targetnya.
DF-21D merupakan ancaman yang signifikan bagi kapal induks yang berpotensi mengubah medan pertempuran. Pengembangan DF-21D merupakan perkembangan besar dalam bidang teknologi rudal, dan kemungkinan akan berdampak signifikan pada keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik.
Sumber: Republika