Banda Aceh- Dewasa ini fenomena childfree menjadi hal yang lumrah kita dengar, dan sering kita jumpai di berbagai media. Mengutip dari Cambridge Dictionary, childfree merupakan suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada orang yang memilih untuk tidak memiliki anak, atau situasi tanpa anak. Perbincangan mengenai childfree mulai menarik perhatian sejak seorang influencer, Gita Savitri Devi memutuskan speak up mengenai keputusannya untuk tidak memiliki anak. Hal ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Generasi terdahulu mempercayai sebuah ungkapan yang mengatakan “banyak anak banyak rezeki” hal ini didasari pada kepercayaan bahwa dengan memiliki banyak anak maka ketika anak tersebut tumbuh dewasa mereka akan bekerja dan memperoleh penghasilan yang banyak pula. Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi saat ini atau yang lebih dikenal sebagai generasi millennial dan generasi Z, mereka memiliki cara pandang tersendiri terhadap kehidupan dan masa depan yang akan mereka jalani. Generasi millennial dan generasi Z menjadi generasi yang banyak memilih untuk hidup childfree.
Terdapat faktor yang menjadi alasan mengapa banyak pasangan yang memutuskan untuk childfree, berikut beberapa alasan umum seseorang atau pasangan yang memilih untuk childfree:
- Faktor Fisik
Faktor pertama yang menyebabkan banyak pasangan memilih untuk childfree adalah karena keadaan fisik yang tidak memungkinkan untuk memiliki anak, misalnya penyakit turunan, terdapat gangguan pada alat reproduksi dan lain-lain.
- Faktor Psikologis
Menjadi orang tua memerlukan kesiapan tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mental. Orang yang memutuskan untuk memiliki anak dihadapkan pada sebuah tanggungjawab yang besar untuk dapat melahirkan, merawat dan mendidik anak-anaknya. Tetapi ada sebagian orang yang sadar bahwa mereka tidak siap secara mental untuk menerima tanggung jawab tersebut sehingga memutuskan untuk childfree. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti lingkungan keluarga yang tidak harmonis, trauma masa lalu, tidak menyukai anak kecil, dan kekhawatiran berlebihan tidak memiliki kemampuan dalam mengurus anak.
- Faktor Finansial
Kesiapan finansial menjadi satu faktor penting yang perlu dipersiapkan sebelum memiliki keturunan, karena finansial merupakan pilar utama dalam menyanggah keberlangsungan kehidupan. Maka ketika pasangan belum stabil secara finasial mereka biasanya memilih untuk tidak memiliki anak, untuk menghindari kemiskinan dan meminimalisir kesenjangan sosial.
- Faktor Isu Lingkungan
Melihat perkembangan lingkungan hidup yang semakin memprihatinkan, membuat sebagian orang merasa bahwa dunia sudah tidak layak untuk dihuni. Hal ini membuat mereka berfikir untuk tidak membawa satu nyawa baru ke dunia ini, karena takut akan menambah kerusakan yang telah terjadi.
- Advertisement -
- Alasan Pribadi lainnya
Selain penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, ada alasan pribadi lain yang menjadi faktor penentu keputusan orang untuk childfree, seperti memutuskan untuk hidup berdua dengan pasangan hingga akhir hayat, memiliki waktu bahagia dengan pasangan. Keputusan diambil tanpa dipengaruhi oleh alasan-alasan yang telah dijelaskan di atas.
Di Indonesia sendiri pembahasan mengenai childfree masih dianggap tabu dan banyak menuai komentar negatif. Hal ini terjadi karena childfree dianggap sebagai suatu penyimpangan dan pelanggaran terhadap kodrat hidup sebagai manusia, di mana anggapan idealnya manusia normal adalah hidup untuk meneruskan keturunan.
Kembali kepada hakikat manusia yang bebas untuk menentukan jalan hidup seperti apa yang hendak dijalani. Keputusan childfree merupakan pilihan yang bersifat sangat personal, setiap orang berhak atas kehidupan yang telah dipilih. Kita tidak dapat memaksakan satu pandangan yang kita anggap benar kepada masyarakat yang majemuk, maka dari itu perlu ada sikap saling menghargai terhadap keputusan satu sama lain.