Banda Aceh — Suasana Ramadhan tak menghalangi langkah komunitas Sahabat Hijau untuk tetap menggalakkan aksi peduli lingkungan. Kali ini, para volunteer menanam 16 batang pohon Ketapang Kencana di sepanjang jalur hijau simpang Lampriet atau di seberang depan monumen Taman Ratu Safiatuddin. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut hari bumi sekaligus memperingati anniversary ke-8 Komunitas Sahabat Hijau.
Ketua Komunitas Sahabat Hijau, Risna Erita S. Pd. mengatakan, acara ini bertujuan untuk menambah jumlah tanaman di jalur hijau kota, meningkatkan rasa cinta para volunteer terhadap lingkungan, sekaligus sebagai ajang silaturahmi karena ada sejumlah tokoh peduli lingkungan dan komunitas-komunitas se-Banda Aceh yang diundang. Tokoh-tokoh yang hadir di antaranya Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Banda Aceh, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, serta Keuchik Peulanggahan dan istri.
“Kegiatan hari ini kita awali dengan diskusi tentang isu pelestarian lingkungan bersama para tokoh dan komunitas lainnya, lalu kita bagi kelompok untuk menanam pohon di titik yang sudah ditetapkan,” kata Risna, Minggu (10/4/2022).
Selain itu, Pembina Komunitas Sahabat Hijau, Yusrida Arnita, SP, M. Sc. menambahkan, lokasi penanaman dipilih di simpang Lampriet karena di sana jumlah pohon masih sedikit dan wilayah tersebut dekat dengan lampu lalu lintas. Untuk itu diperlukan jalur hijau agar pengendara dan pejalan kaki merasa lebih teduh saat melintasi jalan itu.
Mengenai jadwal kegiatan yang dibuat di bulan Ramadan, Yusrida berpendapat, dimensi menanam pohon di bulan puasa itu adalah sedekah yang sangat baik karena pohon itu juga upaya untuk beramal.
“Kita bersyukur atas Milad Sahabat Hijau ke-8 sekaligus beramal melalui penanaman pohon. Sebagaimana kita ketahui bahwa satu pohon bisa mensuplai oksigen untuk dua orang, bayangkan kalau 16 pohon, ada 32 orang yg kita suplai oksigennya,” katanya.
Ia juga menambahkan, harapan utama komunitas Sahabat Hijau dari aksi penanaman pohon di sejumlah titik di Kota Banda Aceh adalah untuk mendinginkan suasana Kota Banda Aceh yang cuacanya ekstrim karena berada di daerah pesisir. Misalnya saat cuaca panas, maka terasa terlalu panas. Maka dari itu dibutuhkan penghijauan rutin untuk menambah kesejukan kota.
- Advertisement -
“Alam juga butuh energi dari kita agar kembali asri, ” tutup Yusrida.
Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) Banda Aceh melalui penyediaan lubang tanam dan bibit ketapang kencana. Sahabat hijau telah bermitra dengan DLHK3 sejak tahun 2014 dan selalu mendapat dukungan untuk berbagai kegiatan penghijauan yang dilakukan di berbagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Banda Aceh.